Menguak Kode Da Vinci Membuka Tabir Identitas Mona
Lisa
Mungkin tak
ada yang lebih kontroversial dari lukisan karya Leonardo Da Vinci, Mona Lisa.
Selama berabad - abad, para investigator seni berusaha mengungkap simbol-simbol
dalam lukisan ini, termasuk siapa sebenarnya Mona Lisa dan arti dibalik
senyumnya yang misterius.
Kini, sejarawan seni Italia mengklaim telah menguak kode Da Vinci dalam versi
nyata: identitas Mona Lisa.
Adalah sejarawan, Carla Glori yang menemukan, bahwa jembatan yang ada di latar
belakang lukisan Mona Lisa menjadi petunjuk penting.
Kata dia, punuk jembatan -- di mana angka 72 samar-samar terlihat di sana --
adalah jembatan nyata yang terbentang di Sungai Trebbia di Bobbio, di dekat
Piacenza, Italia.
Glori yang menulis buku berjudul Engima Leonardo: Deciphering And Discovering,
mengaku yakin, wanita dalam karya agung itu adalah Bianca Giovanna Sforza.
Bianca Giovanna Sforza adalah putri Ludovico il Moro, bangsawan yang berkuasa
di Bobbio, 500 tahun yang lalu. Dua huruf yang ditemukan baru-baru ini di mata
Mona Lisa -- huruf 'S' dan 'G' diduga merupakan inisial nama Bianca.
"Berdasarkan penelitian, saya telah mengidentifikasi subjek adalah Bianca
Giovanna Sforza dan jembatan di latar belakang adalah salah satu yang
membentang di Sungai Trebbia di Bobbio," kata dia, seperti dimuat Daily
Mail, Senin 10 Januari 2011.
Ditambahkan Glori, 500 tahun lalu, Bobbio adalah pusat kebudayaan penting yang
mahsyur dengan perpustakaannya dan sebuah puri yang berdiri di persimpangan
utamanya.
"Diduga Da Vinci mengunjungi Bobbio karena perpustakaannya yang terkenal,
dan ia melukisnya berdasarkan memori, beberapa tahun kemudian, mungkin saat ia
tinggal di Prancis," kata dia.
Ditambahkan Glori, meski setelah berabad-abad, kota itu sudah berubah banyak,
namun, sisa-sisa masa lalu seperti yang tergambar dalam lukisan Da Vinci masih
bisa dilihat saat ini, yakni jalanan yang meliuk seperti ular.
Ditambahkan dia, jembatan yang melintasi Sungai Trebbia, seperti dalam lukisan
itu telah tersapu pada tahun 1472 -- mungkin berhubungan dengan angka '72' yang
terlihat samar-samar dalam lukisan Mona Lisa.
Lembah di mana Bobbio terletak digambarkan oleh Ernest Hemingway sebagai yang
paling indah di dunia dan jembatan kota juga dikenal sebagai Devil's Bridge
atau jembatan Iblis.
Alkisah, jembatan itu diduga dibangun semalam oleh iblis atas perjanjian dengan
Santo Columbanus -- yang menjanjikan nyawa pertama yang melintasi jembatan
diberikan pada iblis.
Teori Glori mendapat bantahan dari Martin Kemp, mantan pengajar di Oxford
University sekaligus ahli Da Vinci.
"Ini hampir pasti adalah potret bangsawan Italia, Lisa del Giocondo.
Mungkin ide awalnya tak romantis dan misterius," tambah dia.
Ditambahkan dia, tak ada kemiripan jembatan Bobbio, seperti yang diklaim Glori.
Freemasonry
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Freemasonry adalah sebuah
organisasi persaudaraan
yang asal-usulnya tidak jelas antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17.
Freemasonry kini ada dalam beragam bentuk di seluruh dunia dengan jumlah
anggota diperkirakan sekitar 6 juta orang, termasuk 150000 orang di bawah
yurisdiksi
Loji Besar Skotlandia
dan
Loji Besar Irlandia,
lebih dari seperempat juga orang di bawah yurisdiksi
Loji
Besar Bersatu Inggris[1]
dan kurang dari dua juta orang di
Amerika
Serikat.
[2]
Organisasi Freemasonry tidak memunyai pusat dan setiap negara memunyai
organisasi yang berdiri sendiri. Sekalipun demikian setiap organisasi
Freemasonry di mana pun akan memunyai nomor pendirian dan berhubungan satu
dengan lainnya. Freemasonry juga memunyai Master tertinggi yang merupakan
master tertinggi dari seluruh Master Freemasonry yang bertugas melakukan
koordinasi seluruh Freemasonry yang ada di dunia.
[3][4][5]
Organisasi ini diatur menjadi
Loji-Loji Besar
atau kadang-kadang Orient yang mandiri, yang masing-masing memiliki
yurisdiksinya
tersendiri, yang terdiri atas Loji bawahan atau konstituen. Berbagai Loji Besar
dapat mengakui atau tidak mengakui satu sama lain berdasarkan
Prinsip Mason
(sebuah Loji Besar bisanya menganggap Loji Besar lainnya yang memiliki prinsip
yang sama sebagai
Loji
reguler, dan mereka yang tidak sama dianggap sebagai Logi "tak
reguler" atau Loji "gelap").
Freemasonry merupakan organisasi yang tertutup dan ketat dalam penerimaan
anggota barunya. Organisasi ini bukan merupakan organisasi agama dan tidak
berdasarkan pada
teologi
apapun. Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama
akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Freemasonry sendiri
adalah simbolisasi dari pengertian pekerja keras yang memunyai kebebasan
berpikir. Kata
mason berasal dari bahasa Perancis,
maçon, yang
artinya "tukang batu".
[6][7]
Sekalipun organisasi ini merupakan organisasi hanya bagi kaum laki-laki namun
kini sudah banyak pula kelompok Freemasonry wanita.
[4]
Ada juga
lembaga tambahan,
yang merupakan organisasi yang terkait dengan cabang utama Freemasonry, namun
dengan administrasinya sendiri.
Sejarah
Bagaimana terbentuk dan kapan mulai dibentuknya organisasi sekuler ini,
pihak Freemasonry sendiri masih belum bisa menentukan. Banyak dugaan gerakan
kebebasan berpikir dan anti
dogma (terutama terhadap agama) ini sudah ada sejak
sebelum
abad pertengahan. Bukti ini
didapatkan dari ditemukannya manuskrip dari sebuah perusahaan bangunan
Inggris.
Manuskrip itu berisi konstitusi dan aturan-aturan organisasi, landasan hukum,
serta hak dan kewajiban anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan
dasar pembentukan organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan
hingga saat ini.
[3][4]
Selain itu, terdapat pula sebuah puisi Inggris yang dikenal sebagai "
manuskrip Regius"
yang bertahun 1390 dan merupakan naskah Mason tertua.
[8]
Dengan begitu secara resmi sejarah Freemasonry adalah berasal dari Inggris,
sekalipun banyak sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok
Freemasonry yang membuat spekulasi bahwa Freemasonry berasal dari banyak tempat
lain.
[9]
Ada bukti yang menunjukkan bahwa ada Loji-Loji Mason yang berdiri di
Skotlandia
sejak awal abad ke-16
[10]
(contohnya
Loji
Kilwinning, Skotlandia, memiliki catatan sejak akhir abad ke-16, dan
disebutkan dalam Statuta
Schaw Kedua
(1599) yang merinci bahwa "ye warden of ye lug of Kilwynning [...] tak
tryall of ye
airt of memorie
and science yrof, of everie fellowe of craft and everie prenteiss according to
ayr of yr vocations").
[11]
Ada sejumlah rujukan jelas mengenai keberadaan Loji-Loji di
Inggris
pada pertengahan abad ke-17.
[12]
Loji Besar pertama, yaitu
Loji Besar Inggris
(
bahasa
Inggris:
Grand Lodge of England atau GLE), didirikan pada 24
Juni 1717, ketika empat Loji yang sudah lebih dulu berdiri di
London
berkumpul pada acara makan malam bersama. Loji ini degan cepat berkembang
menjadi badan regulator, dan banyak Loji Inggris bergabung ke dalamnya. Akan
tetapi, beberapa Loji tidak menyukai beberapa modernisasi yang lakukan oleh
GLE, misalnya pembuatan Derajat Ketiga. Akhirnya Loji-Loji itu membentuk sebuah
Loji Besar tandingan pada 17 Juli 1751, yang mereka sebut "
Loji
Besar Antient Inggris." Dua Loji Besar ini saling bersaing demi
supremasi – dikenal sebagai "Modern" (GLE) melawan
"Antient" (atau "Kuno") – hingga akhirnya mereka
bersatu pada 25 November 1813 dan membentuk Loji Besar Bersatu Inggris (
bahasa
Inggris:
United Grand Lodge of England atau UGLE).
[13]
Loji Besar Irlandia dan Loji Besar Skotlandia didirikan pada tahun 1725 dan
1736. Freemasonry kemudian menyebar ke daerah koloni Britania di
Amerika
Utara pada tahun 1730-an – dengan "Antient" dan
"Modern" (selain juga Loji Besar Irlandia dan Skotlandia) mendirikan
sejumlah Loji bawahan atau Loji "saudara", serta mendirikan Loji-Loji
Besar Daerah. Loji pertama Amerika berdiri di
Philladelphia
di bawah binaan dari Masonic Grand Lodge England dengan
Benjamin
Franklin sebagai master yang pertama.
[14][15]
Seusai
Revolusi Amerika, banyak Loji
Besar AS yang berdiri di tiap negara bagian. Beberapa gagasan dikemukakan untuk
mendirikan "Loji Besar Amerika Serikat", dengan
George
Washington (yang merupakan anggota Loji Virginia) sebagai Master
Besar pertama, namun ide ini hanya muncul sebentar. Berbagai Loji Besar di
negara-negara bagian tidak bersedia mengurangi otoritas mereka dengan
menyepakati lembaga semacam itu.
[16]
Meskipun tidak ada perbedaan besar dalam Freemansory yang dilaksanakan oleh
Loji-Loji yang dibawahi oleh Antient maupun Modern, sisa-sisa pembagian ini
masih dapat dilihat dalam nama dari sebagian besar Loji, F.& A.M. merupakan
Free and Accepted Masons ("Mason Bebas dan Diterima") dan
A.F.& A.M. adalah
Antient Free and Accepted Masons ("Mason
Antient yang Bebas dan Diterima").
Yurisdiksi tertua di benua
Eropa, yaitu
Grand Orient de France
(GOdF), didirikan pada tahun 1733.
[17]
Akan tetapi, sebagian besar yurisdiksi berbahasa Inggris menghentikan hubungan
resmi dengan GOdF sekitar tahun 1877, ketika (menyusul
Kongres
Lausanne 1875) GOdF menghapuskan syarat bahwa anggotanya harus
mempercayai tuhan atau dewa. Saat ini
Grande
Loge Nationale Française (GLNF)
[18]
adalah satu-satunya Loji Besar
Prancis yang memiliki hubungan
baik reguler dengan UGLE dan banyak yurisdiksi sesuainya di seluruh dunia.
Karena sejarahnya itu, Freemansory seringkali disebut memiliki dua cabang
yang
saling tidak memiliki hubungan baik reguler:
- UGLE dan
tradisi yurisdiksi yang sesuai (sebagian besar disebut Loji Besar) dalam
hubungan baik, dan
- GOdF,
tradisi yurisdiksi Eropa Daratan (seringkali disebut Orient Besar) dalam
hubungan baik.
Di kebanyakan negara
Latin,
Freemansory
Kontinental bergaya GOdF lebih menonjol,
[rujukan?]
meskipun di sebagian besar negara Latin ini ada juga Loji Besar yang memiki
hubungan
baik reguler dengan UGLE dan komunitas Loji Besar di seluruh dunia yang
sama-sama memiliki "hubungan persaudaraan" reguler dengan UGLE.
Sedangkan yang lainnya, dilihat dari sebagian besar Freemansory, cenderung
lebih mengikuti gaya UGLE, meskipun tetap ada sejumlah perbedaan kecil.
Struktur organisasi
Loji-Loji Besar dan Orient-orient Besar merupakan lembaga independen dan
mandiri yang mengelola kemasonan di negara, daerah, atau wilayah yang
bersangkutan (disebut
yurisdiksi).
[19]
Tidak ada bukti mengenai keberadaan satu lembaga tunggal yang menaungi
Freemasonry di seluruh dunia; hubungan antar yuridiksi yang berbeda dilakukan
hanya berdasarkan pengakuan bersama.
[20]
Regularitas
Regularitas adalah mekanisme konstitusional dimana Loji Besar atau
Orient Besar saling memberikan pengakuan bersama satu sama lain. Pengakuan ini
memungkinkan hubungan formal pada tingkat Loji Besar, dan memberi kesempatan
kepada para anggota Freemasonry untuk menghadiri rapat Loji di yurisdiksi lain
yang telah diakui. Sebaliknya, regularitas melarang hubungan dengan Loji yang
bukan Loji
reguler. Sebuah Loji Besar Mason biasanya memiliki daftar
berisi yurisdiksi dan Loji lain yang telah mereka akui dan dengan demikian
mereka anggap sebagai Loji reguler.
[21]
Loji Besar dan Orient Besar yang saling memberikan pengakuan dan mengizinkan
intervisitasi dikatakan berada dalam hubungan persahabatan. Sejauh yang
diperhatikan oleh UGLE, regularitas didasarkan pada kepatuhan terhadap sejumlah
prinsip dasar ("Tanda"), yang ditetapkan dalam Konstitusi UGLE dan
Kontitusi dari Loji-Loji Besar yang dengannya mereka memiliki hubungan
persahabatan. Bahkan dalam definisi ini ada beberapa variasi mengenai jumlah
dan isi Tanda pada masing-masing yurisdiksi. Sementara kelompok Mason lainnya
dikelola secara berbeda.
[22]
Masing-masing dari dua cabang utama Freemasonry menganggap Loji-Loji yang
berada di bawah cabang yang bersangkutan sebagai "reguler" sedangkan
Loji yang ada di cabang lainnya sebagai "tak reguler." Akan tetapi,
cabang UGLE sangat besar sehingga banyak Loji Besar dan Orient Besar yang
memiliki hubungan persahabatan dengan UGLE biasanya secara umum dianggap
sebagai kemasonan "reguler" (atau "Aliran Utama"),
sedangkan Loji Besar dan Orient Besar yang memiliki hubungan persahabatan
dengan GOdF biasanya dianggap sebagai kemasonan "liberal" atau
"tak reguler". Isu ini diperparah oleh fakta bahwa penggunaan
"Loji" versus "Orient" saja tidak langsung dapat dijadikan
petunjuk ke cabang manakah Loji atau Orient tersebut masuk, dan demikian tidak
dapat dijadikan indikator regularitas. Istilah "regularitas" juga
secara lebih luas digunakan untuk menyebur berbagai lembaga yang didirikan
secara terpisah dan menganggap diri mereka sebagai "Mason" namun
tidak diakui oleh kedua cabang utama Mason.
Loji Mason
Loji (kadang disebut juga
Loji Pribadi atau
Loji Konstituen
dalam konstitusi Mason) adalah unit organisasi dasar Freemasonry. Setiap Loji
baru harus memiliki Surat Izin atau Piagam yang dikeluarkan oleh sebuah Loji
Besar, yang memberinya izin untuk berjalan dan menyelenggarakan rapat. Para
anggota Mason yang berkumpul sebagai sebuah Loji tanpa memperlihatkan dokumen
ini (misalnya, karena sedang dalam kamp tawanan perang) dianggap sebagai
Loji" gelap" atau "tak reguler", terkecuali bagi sedikit
Loji-Loji "abadi" yang didirikan sebelum pembentukan Loji-Loji Besar.
Sebuah Loji harus menggelar rapat di tempat yang telah ditetapkan dan pada
waktu yang dipublikasikan sebelumnya. Mereka akan memilih, menginisiasi, dan
mempromosikan anggota dan petugasnya; Loji itu akan membangun dan mengelola
harta dan asetnya, termasuk waktu dan catatan; dan Loji yang bersangkutan juga
dapat memiliki, menduduki, atau berbagi propertinya. Seperti organisasi
lainnya, Loji dapatmemiliki bisnis formal untuk mengelola pertemuan dan acara,
rapat umum tahunan serta
komite,
dana amal,
korespondensi dan laporan, keanggotaan dan langganan, rekening dan pajak, acara
khusus dan katering, dan sebagainya. Jumlah kegiatan adalah tergantung pada
masing-masing Loji, dan di bawah konstitusi serta berbagai bentuk prosedur yang
sama, Loji-Loji dapat mengembangkan tradisi yang berbeda-beda.
Seseorang hanya dapat diinisiasi, atau dijadikan sebagai seorang Mason, di
dalam sebuah Loji. Orang dapat menjadi anggota tetap dalam sebuah Loji seumur hidupnya.
Seorang Mason Master dapat mengunjungi Loji manapun yang memiliki hubungan
persahabatan dengannya, dan sebuah Loji dapat memberikan sambutan yang ramah
kepadanya serta mengadakan rapat formal dengannya. Pengunjung harus terlebih
dahulu memeriksa regularitas Loji tersebut dan dapat memastikan bahwa Loji
tesebut sesuai dengan tujuannya; namun dia dapat ditolak untuk masuk jika ada
kemungkinan bahwa dia akan menganggu keharmonisan Loji. Jika dia mau
mengunjungi Loji yang sama berulang kali, dia mungkin saja diharapkan untuk
bergabung dan membayar biaya langganan.


Plakat ini memperingati kunjungan persaudaraan 'formal' oleh
NIRMAS, asosiasi Mason untuk anggota
Angkatan Laut
Australia, yang pada awalnya bermula di Basis Pelatihan Magang,
HMAS Nirimba, yang darinya
nama kelompok ini berasal. Plakat ini didesain berdasarkan
lencana kapal untuk Angkatan
Laut. Kunjungannya adalah kepada Loji
Gundagai United, No.25.
Sebagian besar Loji berisi para Freemason yang tinggal atau bekerja di kota
atau daerah di dekat Loji yang bersangkutan. Loji lainnya diikuti oleh para
Mason yang memiliki kesamaan mina,
pekerjaan
atau latar belakang. Loji semacam ini kadang mensyaratkan adanya kesamaan
sekolah,
universitas,
unit militer,
penunjukkan atau derajat Mason, seni, pekerjaan dan
hobi. Di
beberapa Loji, pendirian dan namanya mungkin hanya tinggal sejarah, karena
seiring waktu, keanggotaan berkembang lebih luas dariapda yang diharapkan oleh
para "pendirinya"; dalam beberapa Loji lainnya, keanggotaan tetap
eksklusif.
Ada pula Loji spesialis Riset, yang anggotanya adalah para Master Mason,
dengan ketertarikan pada Riset Mason (mengenai
sejarah,
filsafat,
dll.). Loji Riset sepenuhnya terjamin, namun biasanya tidak menginisiasi
anggota baru. Loji Instruksi di UGLE dapat dijamin oleh Loji biasa manapun
untuk dapat mempelajari dan berlatih
Ritual
Mason.
Para Freemason berkumpul sebagai
sebagai Loji, bukan
di dalam'
Loji, kata "Loji" lebih bermakna orang-orang yang berkumpul, bukan
tempat berkumpul. Akan tetapi, dalam penggunaan sehari-hari, premis Mason sering
disebut "Loji". Bangunan Mason kadangkala disebut "Kuil"
("
Filsafat
dan
Art)"). Di banyak negara,
digunakan istilah
Pusat atau
Gedung Mason dan bukannya
Kuil.
Ini untuk menghindari prasangka dan kecurigaan. Beberapa Loji berbeda, selain
juga kelompok Mason dan non-Mason lainnya, sering menggunakan premis yang sama
pada waktu yang berbeda.
Menurut tradisi Mason, mason batu Eropa Abad Pertengahan sering berkumpul,
makan bersama, dan tinggal selepas jam kerja di sebuah Loji di sisi selatan
sebuah situs bangunan, dimana matahari menghangatkan batunya pada siang hari.
Bagian
Lembaga Pesta sosial (atau
Lembaga Sosial)
[23]
dari pertemuan ini dengan demikian sering disebut
Selatan.
[24]
Loji-Loji awal berkimpul di
kedai atau tempat umum tetap lainnya dengan ruangan
khusus.
Pengurus Loji
Setiap Loji Mason memilih pengurus tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas
khusus dalam kerja Loji. Master Terhormat (pada dasarnya Presiden Loji) selalu
menjadi pengurus terpilih. Sebagian besar yurisdiksi juga memilih Petugas
Senior dan Junior (Wakil Presiden), Sekretaris dan Bendahara. Semua Loji
memiliki Tyler, atau Tiler, (yang menjaga pintu ruangan Loji ketika sedang ada
sesi di Loji yang bersangkutan), terkadang dipilih oleh Master. Selain pengurus
yang dipilih, Loji juga meiliki banyak pengurus yang ditunjuk – misalnya
Diakon, Penatalaya, dan Chaplain (ditunjuk untuk memimpin doa di konvokasi
rapat atau kegiatan – seringkali, tapi tak harus, merupakan seorang
rohaniwan). Jabatan khusus dan tugas mereka berbeda-beda pada tiap yurisdiksi.
Banyak jabatan direplikasi pada tingkat Loji Daerah dan Loji Besar dengan
tambahan 'Tinggi' pada jabatannya, misalnya setiap Loji memiliki 'Petugas
Junior', maka Loji Besar memiliki 'Petugas Junior Tinggi' (atau terkadang
'Petugas Tinggi Junior'). Selain itu, ada sejumlah jabatan yang hanya terdapat
pada tingkat Loji Besar.
[25]
Prinsip
Pada dasarnya Freemasonry lebih mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan
atau
humanisme sekuler.
Dalam kelompok persaudaraan tersebut, manusia akan dilihat sebagai mahluk
individu dan pemikirannya menjadi titik sentral pandangan. Pekerjaan dan spirit
kerja dalam Freemasonry ditujukan pada menemukan bagaimana harapan-harapan
utama manusia dalam menempuh kehidupan ini. Dalam upaya kebersatuan anggota
sebagai ikatan persaudaraan, adalah dengan cara melihat segi positif pemikiran
setiap individu, dan meninggalkan segi negatifnya. Berkumpul dalam Loji adalah
merupakan tradisi sejak awal dimana para anggota akan saling bertukar pikiran,
dan yang lebih penting adalah tetap membina ikatan persaudaraan atau
brotherhood.
Masing-masing anggota harus mampu
bekerja untuk diri sendiri agar
menjadi manusia yang lebih baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan, serta
membangun kebebasan berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Secara
ideal dapat dikatakan bahwa:
membangun sebuah kuil kemanusiaan.
[3]
Dalam praktiknya, Freemasonry tidak menyajikan suatu doktrin maupun dogma,
dan juga tidak memunyai program yang kaku. Bagaimana peraturan kebebasan
berpikir yang dikembangkan oleh setiap anggota komunitas adalah secara sadar
atau tidak apabila pemikiran seorang anggota itu dapat diterima secara umum
oleh anggota komunitas. Kebenaran spirit dalam filosofi yang dikembangkan
Freemasonry akan terus berkembang sebagai wujud dari bagaimana cara pandang
melihat kebenaran yang dipercayai, bagaimana kekuatan sistem nilai, norma, adat
dan tradisi yang ada dalam masyarakat, serta adanya kompromi penerimaan sesuatu
pandangan atau pemikiran yang baru.
[26]
Freemasonry pada dasarnya menghormati semua agama dan kepercayaan yang
dianut oleh anggotanya. Freemasonry sebagai organisasi persaudaraan tidak
terlibat pada suatu agama dan kepercayaan yang dianut para anggotanya. Dengan
demikian setiap anggota juga perlu menghormati kebebasan setiap individu dalam
menentukan pilihan agama dan kepercayaannya masing-masing. Sekalipun demikian
Freemasonry memercayai bahwa
Tuhan adalah kreator dari alam raya. Secara prinsip
Freemasonry memunyai tiga pilar
filosofi yang harus selalu
dipegang yaitu:
rasionalitas,
ketuhanan, dan
etika.
[9]
Pada dasarnya Freemasonry mengajarkan sebuah
filosofi
baru dalam kehidupan ini. Filosofi baru tersebut yaitu
sekularisme
yang artinya memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada
sektor-sektor pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah. Dalam
hal ini agama menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam
kehidupan sosial. Dengan demikian sekularisasi dalam Freemasonry adalah sebuah
proses dimana semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai,
norma, dan ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik.
Filosofi baru inilah yang kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemasonry telah
menarik begitu banyak pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.
[6]
Sekalipun Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, ataupun
perkembangan politik suatu negara, namun dalam praktiknya nilai-nilai yang
diajarkan oleh Freemasonry telah memberikan sumbangan yang besar dalam setiap
individu Freemasonry dalam membangun masyarakat yang diidamkan yaitu bebas dari
tirani
dan dogma.
[9]
Kegiatan
Hingga kini Freemasonry tetap menjaga tradisi ritual, yang merupakan simbol
bahwa setiap anggota adalah pekerja bangunan (
maçon) yang dapat
disimbolkan sebagai batu bata yang harus disusun menjadi sebuah bangunan kuil.
Bagunan kuil Freemasonry merupakan simbol dari sebuah masyarakat yang besar.
Dalam menerima anggota baru dari sebuah
Loji atau rumah Freemason, maka
ritual ini akan diperkenalkan kepada setiap anggota baru tersebut. Ia kemudian
memunyai kewajiban untuk juga berfungsi sebagai pekerja membangun kuil secara
bersama-sama dengan anggota yang lain. Freemasonry meletakkan visi bahwa
bekerja membangun kuil adalah sebuah seni yang tinggi agar nampak indah baik di
bagian luar, di bagian dalam maupun di bagian pusat bangunan . Sebagai anggota
suatu Loji, komunitas Freemasonry memunyai hierarki tiga tingkatan dari yang
terrendah hingga yang tertinggi yaitu murid, pekerja, dan master. Setiap master
memunyai tugas untuk membimbing murid-muridnya dan membantu para pekerja agar
dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Para Master memunyai hierarki
dengan tingkatan yang tertinggi adalah tingkat 33 yang merupakan Grand Master
untuk suatu negara.
[3][4]
Simbol
Simbol kuil yang digunakan oleh Freemasonry adalah
Bait
Salomo sebagai simbolik kerja manusia dalam membangun kehidupan
masyarakat yang majemuk yang permasalahannya tak pernah selesai. Pengambilan
Bait
Salomo
ini sebab Bait Salomo di
Yerusalem selalu menjadi
polemik antar agama dengan sengketa yang tak pernah selesai – di atas pondasi
yang ada ingin selalu dibongkar oleh kelompok agama yang menang mendudukinya
dan dibangun kembali sebagai kuil agama yang lain.
[4]
Kini di atas Bait Salomo telah dibangun
Masjid
Al-Aqsa yang merupakan masjid besar kedua setelah
Masjid
Al-Haram di
Mekkah.
[27][28]
Namun penggunaan Bait Salomo sebagai simbol kerja Freemasonry dalam masyarakat
majemuk telah diartikan oleh kelompok anti Freemasonry bahwa Freemasonry
identik dengan
Yahudi
dan
Zionisme.
[rujukan?]
Kerahasiaan
Freemasonry adalah organisasi yang tertutup dan memegang rahasia apa yang
tengah dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya
boleh dilihat oleh anggota komunitas Freemason. Perilaku atau peraturan seperti
ini sudah berlangsung beratusan tahun. Awalnya adalah demi perlindungan para
anggota Freemasonry itu sendiri dari tekanan pihak yang bertentangan dengan
prinsip berkebebasan berpikir dan anti dogma di tiga ratus tahun lalu di
Inggris, dimana agama
Katolik masih kuat memegang
kendali hukum. Namun dengan tidak terbukanya kelompok Freemasonry ini telah
membawa pergunjingan di luar yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang
berseberangan prinsip.
[3][4]
Karena begitu banyak pergunjingan dan spekulasi, baik dari kelompok agama
maupun politik garis keras yang semakin banyak muncul di media massa, maka
akhir-akhir ini Freemasonry mulai membuka diri, kecuali berbagai ritual yang
dilaksanakan di dalam kelompok. Keterbukaan ini dilakukan guna membantah
berbagai pergunjingan dan spekulasi tersebut .
[3][4]
Anggota
Anggota Freemasonry yang umumnya dari kalangan intelektual dan tokoh-tokoh
politik akhirnya juga menjadikan negara-negara yang dipimpin para Freemasonry
menjadi negara sekuler. Contoh yang paling jelas adalah
Amerika
Serikat. Saat adanya
perang saudara di Amerika
antara Utara dan
Selatan, banyak kalangan
tinggi militer dan politik yang menjadi anggota Freemason. Presiden pertama
Amerika sebagai sebuah negara republik yaitu
George
Washington adalah juga anggota Freemason. Amerika kemudian menjadi
negara sekuler sebagaimana negara-negara di Eropa setelah revolusi Perancis.
[4]
Pembesar dan orang terkenal Freemasonry tercatat 14 orang Presiden Amerika
antara lain George Washington,
Gerald
Ford,
James Monroe,
Franklin Delano Roosevelt,
Theodore Roosevelt, dan
Harry
Truman. Dari Inggris tercatat antara lain
Raja Edward VII,
Raja Edward VIII,
Raja
George VI, dan
Winston Churchil
.
[29]
Musikus terkenal antara lain
Mozart dan
Beethoven,
serta ahli politik terkenal antara lain
Montesquieu.
[30]
Nama-nama dari
Indonesia antara lain Pangeran
Aryo Suryodilogo,
Raden
Saleh,
Abdul Rachman
(dari
Kesultanan Pontianak),
Paku
Alam V,
Paku Alam VI,
Paku
Alam VII, Pangeran Adipati
Ario Notokoesoemo,
dan
Hamengku Buwono VIII.
[31]
Anti Freemasonry
Sepanjang sejarah selama 250 tahun, organisasi persaudaraan sekuler ini
memunyai pengalaman konflik dengan baik kelompok agama maupun aliran politik
garis keras seperti
fasisme dan
komunisme.
Dalam kehidupan politik garis keras fasisme yaitu pada saat kekuasaan
Hitler,
Grand Master Loji
Jerman
mati dibunuh oleh Hitler dan anggota Loji ini telah dimasukkan ke kamp-kamp
konsentrasi.
[3]
Sampai dua ratus tahun lalu, Katolik Roma memberlakukan hukuman mati bagi
orang-orang Katolik yang masuk menjadi anggota Loji Freemason.
[4]
Berkuasanya politik komunisme di Indonesia juga telah melarang dan menutup
organisasi Freemasonry di Indonesia.
[6]
Kesalahpahaman
Kekristenan
Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman sejumlah penganut
Kristen
terkait kelompok Freemasonry:
- Freemansory
mengajarkan agama pagan dan melakukan ritual berasal dari agama-agama pagan. Pada
kenyataannya, Freemasonry melakukan ritualnya bukanlah sebagai ritual
keagamaan, melainkan sebagai ritual kehidupan sekuler.[32]
Selain itu, ritual yang dilakukan oleh Freemasonry sebetulnya hanya sebuah
sandiwara. [32]
- Freemansory
menerapkan mistisisme Yahudi (Kabbalah)
dan memiliki simbol berupa pentagram. Pada kenyataannya, Freemasonry tidak
mempunyai hubungan dengan Kabbalah, dan simbol Freemasonry bukanlah
pentagram.[32]
- Freemasonry
memunyai wahyu. Padahal, sekalipun Freemasonry tidak menyangkal adanya
wahyu dari Tuhan, namun Freemasonry bukanlah sebuah agama, sehingga
Freemasonry sebenarnya tidak memunyai wahyu. [33]
- Freemasonry
melakukan praktik spiritisme, okultisme,
medium, tarot,
dan astrologi.
Freemasonry memang banyak diinspirasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
seperti astronomi dan aljabar, sehingga Freemasonry menyukai angka-angka
dan pengetahuan tentang alam raya. Namun Freemasonry adalah sebuah
organisasi sekuler yang lebih banyak memperhatikan rasionalitas, bukti
empirik, dan pragmatik. Sehingga Freemasonry tidak memunyai hubungan
dengan spiritisme, okultisme (perdukunan) maupun medium dan peramalan. [32]
- Freemasonry
tergabung dalam sebuah kelompok Illuminati
Bavaria. Pada kenyataannya, hingga kini tidak pernah tercatat ada
tokoh-tokoh maupun kelompok yang secara nyata berkaitan dengan kelompok
Illuminati Bavaria. [32]
- Freemasonry
bertentangan dengan agama Kristen. Sudah banyak larangan yang dikeluarkan
oleh pihak gereja agar menjauhi kelompok Freemason, karena pihak gereja
melihat ajaran Freemasonry tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebegitu
jauh, kelompok Freemasonry memang bukan ajaran agama. Freemasonry
mengajarkan berkebebasan berpikir dan anti dogma. [32]
- Freemasonry
mengajarkan ateisme.
Pada kenyataannya, Freemasonry tidak memiliki hubungannya dengan ateisme
karena Freemasonry tidak memunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan
agama. Freemasonry adalah organisasi sekuler yang mengajarkan tentang
humanisme sekuler. Fremason sendiri menghargai anggotanya yang memunyai
kepercayaan agama apapun, dan dalam filosofinya menghormati Tuhan sebagai
sang pencipta.[33]
- Freemasonry
menghancurkan gereja. Pada kenyataannya, Freemasonry membantah bahwa tidak
pernah ada deklarasi bahwa Freemasonry memunyai tujuan untuk menghancurkan
gereja.[33]
- Freemasonry
memunyai buku suci yaitu Moral dan Dogma buatan Albert Pike (seorang
Master Freemasonry Amerika yang sangat terkenal) yang menyebutkan bahwa Lucifer
adalah Tuhan Freemasonry. Pada kenyataanya, di dalam buku tersebut tidak
pernah disebutkan bahwa Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Prasangka ini
sendiri muncul akibat kesalah pengutipan oleh Leo Taxil.[33]
- Freemasonry
adalah sekte Gerakan Zaman Baru. Gerakan Zaman Baru
adalah gerakan spiritual yang mempercayai bahwa Tuhan berada di dalam diri
setiap manusia. Karena pada dasarnya kelompok Freemasonry bukanlah
organisasi penganut agama Kristen, sekalipun tidak pernah menyatakan bahwa
organisasi ini menentang gereja, namun diartikan oleh anti Freemasonry
bahwa organisasi ini merupakan organisasi gereja dunia dimana anggotanya
bersatu dengan Kristus. [33]
Harun Yahya
Menurut
Harun Yahya, Freemasonry
adalah kelompok
Yahudi
yang menjalankan perintah rahasia dari
Ordo
Bait Allah[27][34]
serta dari kelompok Zionis internasional.
[7][35]
Tuduhan lainnya adalah bahwa Freemasonry memunyai agenda tersembunyi (salah
satunya untuk menghancurkan Islam), melakukan kontrol terhadap pejabat-pejabat
Arab dalam masalah
Palestina, menggunakan
nama-nama lain (seperti Rotery and Lion Club) sebagai kamuflase, serta
melakukan kegiatan
mafia
dan
korupsi.
Selain itu, Harun Yahya juga menuding bahwa Freemasonry menggunakan prinsip dan
menjalankan upacara
Kabbalah serta melakukan
kegiatan sihir, dan melaksanakan serta menyebarkan ajaran
Yudaisme,
ateisme,
paganisme,
komunisme,
dan
nazisme.
[35]
Konspirasi
- Konspirasi
pembunuhan John F. Kennedy. Ada spekulasi bahwa JF
Kennedy dibunuh oleh komplotan Freemasonry karena banyak orang di sekitar
JF Kennedy adalah anggota organisasi Freemason. Namun teori konspirasi ini tidak pernah terbukti.[36]
- Konspirasi
dengan Yahudi dan Zionis merupakan tudingan yang sangat terkenal dan sudah
berlangsung beratusan tahun. Tudingan konspirasi dengan Yahudi dan Zionis
ini berasal dari sebuah buku yang sangat terkenal, Protokol Para Tetua Sion. Namun
sebetulnya buku ini ditulis oleh seorang Rusia Sergei
Alexandrovich Nilus (1862-1930) dan isinya plagiat serta palsu yang
berasal dari berbagai tudingan terhadap Freemasonry dan anti semit yang
sudah tersebar di belahan Eropa sebelumnya. Sekalipun demikian buku ini
menjadi seolah-olah buku dokumen bagi mereka yang anti semit maupun yang
anti Freemason.[37]
Catatan kaki
2. ^
Hodapp, Christopher. Freemasons for Dummies.
Indianapolis: Wiley, 2005. p. 52.
3. ^ a
b
c
d
e
f
g
Akkerman,WJM (1989): Vrijmetzelaarij een
levenshouding, AO – actuele Onderwerpen Stichting IVIO, Lelystad.
4. ^ a
b
c
d
e
f
g
h
i
Baigent,M & Leigh R (1989): The Temple and The
Lodge, Jonathan Cape Ltd. London.
5. ^
Halleran, MA (2000): The Better Angle of Our Nature
– Freemasonry in the civil war, University of Alabama Press, Tuscaloosa –
Alabama.
6. ^ a
b
c
Heydanus, R (2006): Verschuivingen in het maçonnieke
landschap 1950 -2005, dalam Vrijmetselarij vandaag en morgen, Stichting de
Vrijmetselaar
9. ^ a
b
c
Jasper,JE (1956): Geestelijke waarden der
vrijmetselarij, ’S-Gravenhage.
10. ^
Stevenson, David (November 1988). The Origins of
Freemasonry: Scotland's Century 1590-1710. Cambridge: Cambridge University
Press. ISBN 978-0-521-35326-7. OCLC 17546610.
12. ^
Coil, Henry Wilson (1961). Coil's Masonic Encyclopedia (Revised and Updated by Allen E. Roberts, 1995).
Ed. William M. Brown, William L. Cummings, Harold Van Buren Voorhes. Richmond,
Va: Macoy Pub. & Masonic Supply Co..
14. ^
Van Horne, John C. "The History and Collections
of the Library Company of Philadelphia," The Magazine Antiques, v.
170. no. 2: 58–65 (1971).
16. ^
Bullock, Steven C. (1996). Revolutionary brotherhood:
Freemasonry and the transformation of the American social order, 1730-1840.
Chapel Hill: University of North Carolina Press. ISBN 978-0-8078-4750-3. OCLC 33334015.
17. ^
Achille Godefroy Jouaust, Histoire du Grand
Orient de France (Rennes and Paris, 1865). Available from Google Books [1]
19. ^
"Constitution". Grand Lodge of North Carolina. 12 September 2007. Diarsipkan
dari yang
asli pada 22 Februari 2007. Diakses pada 9 April 2007. See Preamble.
20. ^
"Form letter to request mutual
recognition". Grand Lodge FAAM (Free And Accepted
Masons) of Washington, D.C. (the District of Columbia), Committee on Masonic
Recognition. Diakses pada 9 April 2007. Example letter to request
recognition.
21. ^
Campbell, Donald G.. "The Master Mason;
Irregular and Clandestine Lodges" (excerpt). Handbook
for Candidate's Coaches. Grand Lodge F.&A.M. of California. Diakses pada 8 Mei 2007. "The solution of the problem [of irregular Masonry] lies
in the publication furnished every California lodge. Entitled "List of
Regular Lodges Masonic," it is issued by the Grand Lodge of California to
its constituent lodges, with the admonition that this book is to be kept in
each lodge for reference in receiving visitors and on applications for
affiliation. There may well be an old copy which you can use, for it is
re-issued every year."
23. ^
Bourne, W.J. (1997). "The
Festive Board" (abridged portion). Godolphin
Lodge No. 7790. Diarsipkan dari yang
asli pada 6 Mei 2006. Diakses pada 9 April 2007.
25. ^
Hodapp, Christopher. Freemasons for Dummies.
Indianapolis: Wiley, 2005. pp. 97-104.
26. ^
Broeckx, J.L (1961): Op zoek naar de spirituele
grondslagen van vrijmetselarij, Maçonnieke Levensbeschouwing,
Uitgeversmaatschappij C.A.J van Dishoeck, Bussum.
27. ^ a
b
The History Channel,
Decoding the Past: The Templar Code, 7 November 2005, dokumenter ditulis
oleh Marcy Marzuni.
28. ^
Barber, The New Knighthood, hal. 7.
31. ^
Stevens, Th (1994): Vrijmetselarij en samenleving in
Nederlands-Indië en Indonesië 1764-1962, Uitgeverij Verloren, Hilversum
32. ^ a
b
c
d
e
f
De Hoyos, A & Morris, SB (2004): Freemasonry in
context. History- Ritual-Controvesy, Lexington Books, Maryland – USA.
34. ^
Grand Lodge of British Columbia and Yukon :
Notes on the Knight Templars, diunduh 19-3-2011 http://www.Freemasonry .bcy.ca/anti-masonry/templars.html#myth.